cover

Drama Musikal FRIENDS Bawa Pesan Persahabatan dan Kekeluargaan

Beranda

Drama Musikal FRIENDS Bawa Pesan Persahabatan dan Kekeluargaan

Drama Musikal FRIENDS Bawa Pesan Persahabatan dan Kekeluargaan

Eolia Pratama

22 Mei 2025

Suasana penuh keceriaan memenuhi Aula Gedung Serbaguna Maria Ratu Rosari, Paroki Santo Matias Rasul, Kosambi Baru pada Minggu pagi (20/4/2025) ketika drama musikal bertajuk FRIENDS resmi dipentaskan. 
Drama musikal ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan Paskah Anak dan menampilkan kolaborasi antara Panitia Paskah 2025 yakni Wilayah 14, Bina Iman Anak (BIA), Orang Muda Katolik (OMK), serta dukungan penuh dari orang tua dan pihak lain yang terlibat.
Setelah Misa Paskah Keluarga pukul 08.30 WIB selesai, anak-anak dan para orang tuanya berbondong-bondong mengikuti acara yang dibuka oleh dua pembawa acara dari BIA. Saat itu waktu menunjukkan pukul 10.20 WIB. Bangku yang disediakan nyaris penuh tanpa sisa hingga orang tua terpaksa harus berdiri di ujung barisan tempat duduk anak mereka. 
Rm. Patrick Slamet Widodo, Pr. sebagai Pastor Rekan Paroki Kosambi Baru dan Stevanus Piter sebagai Wakil Ketua Panitia Paskah 2025 ikut memberikan sambutan bagi umat yang sudah siap menyaksikan drama musikal ini. 
Pertunjukan FRIENDS dibuka dengan penampilan musikalisasi puisi oleh enam anak dengan lagu “Karena Kita”, sebuah lagu yang sangat cocok dengan Masa Paskah karena liriknya yang begitu mendalam–tentang pengorbanan Yesus kepada umat manusia. 
Musikalisasi puisi sebagai pembuka drama musikal FRIENDS, Minggu (20/4/2025). (KOMSOS/Andreas Ricky)

Musikalisasi puisi sebagai pembuka drama musikal FRIENDS, Minggu (20/4/2025). (KOMSOS/Andreas Ricky)

Sesuai namanya, drama musikal FRIENDS mengangkat tema persahabatan dan keluarga. Tidak hanya itu, cerita-cerita yang diangkat juga berakar dari pengalaman nyata anak-anak di lingkungan Paroki Kosambi Baru, menjadikan pertunjukan ini terasa dekat dan penuh makna. 
Cerita dan proses kreatif di balik drama musikal ini tidak terlepas dari keterlibatan Robby Pardamean Siregar atau yang biasa dikenal dengan sapaan Bie, seorang penggiat kreatif yang telah berpengalaman menangani pertunjukan serupa di sekolah, komunitas, dan paroki.
Naskah yang dibuat Bie sarat akan makna kasih, terutama bagi teman dan keluarga. Dari kehidupan empat tokoh utamanya yakni Flinda, Teresa, Bonar, dan Matias, kehidupan yang beragam meski penuh tantangan dapat penonton saksikan bersama.
“Supaya kita bisa belajar untuk saling memahami, menyayangi, dan mengasihi satu sama lain, terutama untuk jiwa-jiwa yang berkekurangan,” ujar Bie sebagai sutradara dan pelatih ketika ditemui pada Minggu (22/3/2025). 
Sebelumnya, Bie memang pernah terlibat dalam Tablo Jumat Agung tahun 2019 silam. Tawaran dari panitia disambut dengan antusias oleh Bie, mengingat kecintaannya terhadap dunia musikal dan tarian, khususnya yang melibatkan anak-anak. 
Bie begitu bersemangat untuk membantu para pemain mengekspresikan diri mereka melalui seni. Proses seleksi pemainnya sendiri dilakukan melalui audisi terbuka, yang diikuti oleh puluhan anak berbakat. Dia mengakui bahwa seleksi pemain cukup menantang. 
"Semua anak-anak luar biasa—mereka bisa bernyanyi, menari, dan berakting dengan sangat baik," katanya. 
Bie menggunakan pendekatan personal untuk membantu masing-masing anak menggali karakter mereka, sehingga setiap peran terasa hidup dan autentik. Dalam proses latihan, dia juga mengajarkan pentingnya kedisiplinan dan semangat juang.  
Hasilnya terlihat ketika seluruh pemain mengerahkan bakatnya dalam pertunjukan yang berlangsung hampir dua jam tersebut. Nyanyian dan tarian yang berlangsung secara live membuat pesan dapat tersampaikan dengan baik ke penonton. 
Bahkan, beberapa adegan dirancang untuk melibatkan penonton supaya mereka dapat bernyanyi bersama, menciptakan suasana yang akrab dan penuh kegembiraan. Terlebih, lagu-lagu yang dipakai sepanjang pertunjukan merupakan campuran lagu rohani dan lagu Sekolah Minggu yang sudah familiar di telinga anak-anak. 
Elemen tata panggung seperti latar dan kostum warna-warni juga dibuat sedemikian rupa supaya menambah keceriaan.
Keluarga tokoh bernama Bonar dalam drama musikal FRIENDS pada Minggu (20/4/2025). (KOMSOS/Andreas Ricky)

Keluarga tokoh bernama Bonar dalam drama musikal FRIENDS pada Minggu (20/4/2025). (KOMSOS/Andreas Ricky)

Dengan persiapan lebih dari dua bulan dan kerja sama dari berbagai pihak, drama musikal FRIENDS membuktikan bahwa talenta anak-anak, jika dibina dengan cinta dan semangat, dapat menjadi berkat yang luar biasa bagi banyak orang.
Bie juga berharap, drama musikal ini tidak menjadi hiburan semata. Lebih dari itu, dia berharap pesan cinta, kasih sayang, dan pemahaman akan kasih Tuhan Yesus yang disampaikan melalui drama musikal ini dapat menyentuh hati semua yang hadir.
"Saya ingin anak-anak mengembangkan bakat mereka tidak hanya di sekolah, tetapi juga di Gereja dan komunitas. Saya juga berharap orang tua dapat melihat potensi anak-anak mereka dan terus mendukung kreativitas mereka," katanya.